Senin, 09 Januari 2023

PENGGUNAAAN DAN PENYEBARAN VARIETAS PADI MUSIM TANAM 2021 & 2022 DI PROVINSI JAMBI (upaya meningkatkan produktivitas dan produksi padi)

 

 

Oleh : Ir. Pahrudin, ME

PBT Ahli Madya pada UPTD BPSPT  DTPHP Provinsi Jambi  

A.    Pendahuluan

Padi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang paling populer di Indonesia, begitupula di Provinsi Jambi. Selain sebagai makanan pokok masyarakat, saat ini padi merupakan komoditi strategis dan sekaligus komoditi politis. Upaya-upaya peningkatan produksi padi dalam rangka memenuhi kebutuhan penduduk terus dilakukan oleh Pemerintah. Upaya tersebut dilakukan melalui pola intensifikasi dan Ekstensifikasi. Kegiatan ekstensifikasi memerlukan biaya yang lebih besar, disamping memerlukan waktu dan tenaga, dibandingkan kegiatan intensifikasi.

Salah satu unsur kegiatan dalam penerapan kegiatan Intensifikasi  adalah penggunaan Benih Unggul bermutu. Benih Unggul bermutu ditandai dengan oleh adanya sertifikat.  Setiap tahun pemerintah terus berupaya menciptakan dan memproduksi varietas – varietas baru yang mempunyai keunggulan dari varitas lainnya. Diantara keunggulan tersebut adalah mempunyai produksi  yang lebih tinggi. Penggunaan dan pemanfaatan varietas padi, jenis dan jumlahnya mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan dari daerah yang satu ke daerah yag lain.

 

B.    Musim Tanam (MT) 2021 & 2022

Pada musim Tanam (MT) 2021 & 2022 ( Oktober 2021 – Maret 2022), penggunaan dan pemanfaatan benih unggul Padi di Provinsi Jambi ada seluas 43.378 Ha. Berdasarkan Golongan potensi produksi, terbagi atas 3 Jenis Varietas, yaitu:  Varietas Potensi Tinggi (PVT) 28.233 Ha atau 65 %, Varietas Potensi Sedang (PVS) 1.213 Ha atau 3 %, dan Varietas Potensi Rendah (PVR) 13.932 Ha atau 32 %. Pada Golongan Varietas  Potensi Tinggi (PVT),  varietas  yang dominan adalah : Varietas Inpara 3 (8.613 Ha), Varietas Ciherang (5.476 Ha) dan Varietas Mekongga (3,470 Ha) ; Pada Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) yang dominan adalah : IR 42  (857 Ha), Cisokan (161 Ha) dan PB 42 (150 Ha) ; Pada Golongan Varietas Potensi Rendah (VPR) yang dominan adalah : Varietas lokal ( 2.179 Ha), Varietas Seni Mungin (1.156 Ha) dan Varietas Payo (1.033 Ha).


Dominannya  Golongan Varietas Potensi Tinggi yang mencapai 65 % pada MT 2021 & 2022, karena gencarnya pemerintah yang terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang penggunaan benih Unggul bermutu. Disamping itu sudah timbulnya kesadaran petani terhadap penggunaan benih padi potensi produksi tinggi

Pada MT 2021 & 2022, petani sudah mulai beralih dari penggunan  padi Golongan Varietas Potensi Sedang (VPS)  ke Golongan Varietas Potensi Tinggi . Ini terlihat oleh sudah rendahnya persentase penggunaan Golongan Varietas Potensi Sedang (VPS) pada MT ini. Benih – benih Inpara 3 dan Ciherang, pada umumnya  merupakan bantuan pemerintah, dan sudah disenangi oleh petani dan  dan masyarakat. Varietas Inpara 3 dan  ciherang ditanam oleh petani hampir diseluruh Kabupaten /Kota.  Pada MT ini, Inpara 3 banyak ditanam  di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan varietas ini memang cocok dikembangkan di lahan rawa lebak dan dapat berproduksi lk.5,60 ton.  Sedangkan Varietas Ciherang, menduduki posisi terbanyak kedua, yang sudah biasa ditanam oleh petani. Selain faktor kemudahan dalam usahatani padi ciherang, ketangguhan padi ciherang dalam menghadapai segala musim tanam, menyebabkan varietas  Ciherang sampai saat ini masih banyak diminati petani di Provinsi Jambi. Kemudian varietas Mekongga, yang secara umum hampir sama dengan Varietas Ciherang, hanya bedanya dari tekstur nya yang pera dan potensi produksinya yang lebih tinggi.

Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) yang ditanam pada MT 2021 & 2022 hanya sebanyak 3 %, yang dominan adalah : IR 42, Cisokan dan PB 42. Varietas  Varietas ini , dilepas  oleh pemerintah pada tahun 80-an dengan tekstur nasi pera. Ketiga varietasini  pada MT 2021 & 2022 banyak ditanam di Kabupaten Tebo , Kabupaten Bungo  dan Kabupaten Sarolangun.

Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) pada Musim Tanam 2021 & 2022 masih banyak dan diminati petani, meskipun potensi produksinya tidak sebaik Varietas Potensi Tinggi (VPT) maupun Varietas Potensi Sedang (VPS).  Varietas yang ada dan berkembang pada MT 2021 & 2022 ada sebanyak lk. 43 Varietas. Varietas yang dominan   diantaranya adalah Varietas lokal ( 2.179 Ha), Varietas Seni Mungin (1.156 Ha) dan Varietas Payo (1.033 Ha). Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini tersebar di beberapa Kabupaten dan masih banyak diminati petani, menyebabkan  persentasenya  lebih besar daripada Golongan varietas  Potensi Sedang (PVS) . Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini sebenarnya merupakan keturunan dari benih benih varietas unggul lainnya yang telah ditanam berulang ulang oleh petani dan telah mengalami pencampuran dan degradasi produksi, namun terus dilakukan seleksi benih secara positif dan mandiri  oleh petani. Citra rasanya disukai masyarakat dan produksinya masih cukup baik, namun tidak diketahui lagi asal usulnya. Berkembang sesuai dengan selera konsumen dan telah lama  berkembang didaerah masing masing dan memungkinkan 1 jenis padi mempunyai nama berbeda beda pada daerah lain. Beberapa Pemerintah daerah Kabupaten / Kota ada yang sudah melakukan pemurnian terhadap varietas lokal yang mempunyai potensi hasil baik dan cita rasa yaang disenangi masyarakat, dengan tujuan agar dapat dikembangkan kebebarapa daerah lainnya dalam satu Kabupaten.

 

C.  Evaluasi dan Kesimpulan

     Pada  periode Musim Tanam 2021 & 2022, mulai Bulan Oktober 2021 – Maret 2022 

penggunaan dan penyebaran varietas padi yang dominan  dan digunakan oleh petani 

di Provinsi  Jambi adalah Golongan Varietas Potensi Tinggi  (VPT) dengan prosentase 

mencapai 65 %

     Varietas Potensi Tinggi (VPT) yang ditanam petani sebagian besar adalah, Inpara 3, 

Ciherang. Dan Mekongga.

 

D.  Rekomendasi

     Rekomendasi : Melaksanakan sosialisasi pengenalan Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   

Unggul Padi Sawah Tipe Baru ) (VUTB) secara terus menerus, sehingga pemakaian Varietas

Potensi Rendah yang saat ini masih banyak berkembang dapat tergantikan  dengan Varietas

Potensi Tinggi

     Pendampingan kepada Kelompok Tani (Poktan) penangkar untuk memproduksi benih 

sebar Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   Unggul Padi Sawah Tipe Baru (VUTB) pasca 

diseminasi di lokasi/Desa yang pernah dilakukan diseminasi untuk varietas yang mereka 

sukai

     Memonitor perkembangan adopsi VUB Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   Unggul Padi 

Sawah Tipe Baru (VUTB) pasca diseminasi di lokasi/Desa tersebut terutama kemungkinan 

adanya OPT yang tidak muncul saat diseminasi

     Melibatkan para Penangkar benih yang ada di sekitar lokasi diseminasi agar mereka 

tertarik memproduksi benih Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   Unggul Padi Sawah Tipe 

Baru (VUTB)  yang hasilnya lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya.

 

=== SEKIAN===

 

 

 

 

Sumber Data :

Laporan Bulanan Inventarisasi Penyebaran Varietas

UPTD BPSPT Jambi Tahun 2022 dan  2021 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Inpari 50 Marem dan Harapan Pengganti Varietas Inpara 3

Inpari 50 Marem dan Harapan Pengganti Varietas Inpara 3      Oleh : Sigit Nugrahadi, SP. PBT Ahli Madya UPTD Balai Pengawasan dan Sertif...