Rabu, 11 Januari 2023

PENGGUNAAAN DAN PENYEBARAN VARIETAS PADI MT 2021 & 2022 dan MT 2022 DI PROVINSI JAMBI (Upaya meningkatkan produktivitas dan produksi padi )

 

Oleh : Ir. Pahrudin, ME*)

PBT Ahli Madya pada UPTD BPSPT  DTPHP Provinsi Jambi)

A.  Pendahuluan

Saat ini padi masih merupakan komoditas tanaman pangan yang paling dibutuhkan masyarakat Indonesia, karena merupakan sumber utama makanan pokok. Selain sebagai sumber makanan pokok masyarakat, padi juga merupakan komoditi strategis dan  politis. Oleh karenanya , upaya-untuk meningkatkan produksi padi dalam rangka memenuhi kebutuhan penduduk terus dilakukan oleh pemerintah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penggunaan benih unggul bermutu.

Pemerintah dari waktu ke waktu melalui lembaga – lembaga penelitian dan pengembangan pertanian terus berupaya memproduksi varietas varietas yang mempunyai potensi produksi tinggi, guna meningkatkan produktivitas dan produksi padi.  Setiap tahun pemerintah menciptakan dan memproduksi varietas – varietas baru yang mempunyai keunggulan dari varietas sebelumnya. Diantara keunggulan tersebut adalah produksi  yang lebih tinggi dan waktu tanamnya singkat serta lebih tahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman.

 

B.  Penyebaran Varietas MT 2021 & 2022

Pada musim Tanam (MT) 2021 & 2022 ( Oktober 2021 – Maret 2022), penggunaan dan pemanfaatan benih unggul Padi di Provinsi Jambi ada seluas 43.378 Ha. Berdasarkan Golongan potensi produksi, terbagi atas 3 Jenis Varietas, yaitu:  Varietas Potensi Tinggi (PVT) 28.233 Ha atau 65 %, Varietas Potensi Sedang (PVS) 1.213 Ha atau 3 %, dan Varietas Potensi Rendah (PVR) 13.932 Ha atau 32 %. Pada Golongan Varietas  Potensi Tinggi (PVT),  varietas  yang dominan adalah : Varietas Inpara 3 (8.613 Ha), Varietas Ciherang (5.476 Ha) dan Varietas Mekongga (3,470 Ha) ; Pada Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) yang dominan adalah : IR 42  (857 Ha), Cisokan (161 Ha) dan PB 42 (150 Ha) ; Pada Golongan Varietas Potensi Rendah (VPR) yang dominan adalah : Varietas lokal ( 2.179 Ha), Varietas Seni Mungin (1.156 Ha) dan Varietas Payo (1.033 Ha).




Benih Varietas  Inpara 3 dan Ciherang disenangi oleh petani dan  dan masyarakat, sehingga ditanam oleh petani hampir diseluruh Kabupaten /Kota.  Pada Musim Tanam (MT) 2021 & 2022 ini, Inpara 3 banyak ditanam  di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan varietas ini memang cocok dikembangkan di lahan rawa lebak dan dapat berproduksi lk.5,60 ton.  Sedangkan Varietas Ciherang, menduduki posisi terbanyak kedua, dan sudah biasa ditanam oleh petani. Selain faktor kemudahan dalam usahatani padi , ketangguhan padi ciherang dalam menghadapai segala musim tanam, menyebabkan varietas  Ciherang sampai saat ini masih banyak diminati petani di Provinsi Jambi. Kemudian varietas Mekongga, yang secara umum hampir sama dengan Varietas Ciherang, hanya bedanya dari tekstur nya yang pera dan potensi produksinya yang lebih tinggi.

Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) pada MT 2021 & 2022 hanya sekitar 3 % yang ditanam dan didominasi varietas  IR 42, Cisokan dan PB 42. Varietas  ini , sudah lama dilepas  oleh pemerintah dan beredar di masyarakat , sekitar tahun 80-an dengan tekstur nasi pera. Varietas varitas ini  pada MT 2021 & 2022 banyak ditanam di Kabupaten Tebo , Kabupaten Bungo  dan Kabupaten Sarolangun.

Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) pada Musim Tanam 2021 & 2022 masih banyak dan diminati petani, meskipun potensi produksinya tidak sebaik Varietas Potensi Tinggi (VPT).  Varietas yang berkembang pada MT 2021 & 2022 mencapai 43 Varietas. Varietas yang dominan   diantaranya adalah Varietas lokal ( 2.179 Ha), Varietas Seni Mungin (1.156 Ha) dan Varietas Payo (1.033 Ha). Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini tersebar di beberapa Kabupaten dan masih banyak diminati petani, menyebabkan  persentasenya  lebih besar daripada Golongan varietas  Potensi Sedang (PVS) . Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini sebenarnya merupakan keturunan dari benih benih varietas unggul lainnya yang telah ditanam berulang ulang oleh petani sehingga tidak diketahui lagi secara pasti asal varietas. Citra rasanya banyak disukai masyarakat dan produksinya masih cukup baik. Berkembang telah lama  sesuai dengan selera konsumen didaerah masing masing dan memungkinkan 1 jenis padi mempunyai nama berbeda beda pada daerah lain. Beberapa Pemerintah daerah Kabupaten / Kota ada yang sudah melakukan pemurnian terhadap varietas lokal yang mempunyai potensi hasil baik dan cita rasa yaang disenangi masyarakat, dengan tujuan agar dapat dikembangkan kebebarapa daerah lainnya dalam satu Kabupaten.

 

C.     Penyebaran Varietas MT 2022

Pada musim Tanam (MT) 2022, Luas penggunaan dan pemanfaatan benih unggul Padi di Provinsi Jambi seluas 54.269 Ha. Berdasarkan Golongan potensi produksi, terbagi atas 3 Jenis Varietas, yaitu:  Varietas Potensi Tinggi (PVT) 42.661 Ha atau 79 %, Varietas Potensi Sedang (PVS) 1.179 Ha atau 2 %, dan Varietas Potensi Rendah (PVR) 10.429 Ha atau 19 %. Pada Golongan Varietas  Potensi Tinggi (PVT),  varietas  yang dominan adalah : Varietas Inpara 3, Varietas Batang piaman dan Varietas Ciherang; Pada Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) yang dominan adalah : PB 42, IR 42 dan Cisokan;   dan  Pada Golongan Varietas Potensi Rendah (PVR) yang dominan adalah - Varietas Kuning (lokal), Varietas Solok Putih dan Varietas Putih (lokal).




Dominannya  Golongan Varietas Potensi Tinggi yang mencapai 79 % pada MT 2022, karena gencarnya pemerintah melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang penggunaan benih Unggul bermutu. Penggunaan benih  padi di Provinsi Jambi pada MT ini sebagian besar merupakan bantuan pemerintah dan didominasi oleh  varietas Inpara 3 dan  ditanam  hampir diseluruh Kabupaten /Kota.  Inpara 3 ini  cocok dikembangkan di lahan rawa lebak atau lahan sawah irigasi dan dapat berproduksi .5,60 ton.  Kemudian Varietas Potensi Tinggi lainnya yakni Varietas Batang Piaman  menduduki posisi terbanyak kedua, karena pada Varietas ini sesuai dengan preferensi konsumen, dimana Tekstur Nasi menyamai  dengan IR42, yakni pera, disamping produksi rata-ratanya  mencapai 6,36 ton/ha, tahan terhadap penyakit blas daun dan blas leher malai.

Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) yang ditanam pada MT 2022 hanya sebanyak 2 %, yang dominan masih seperti MT 2021 & 2022:, yakni  PB 42, IR 42 dan Cisokan.Varietas  Varietas ini , dilepas  oleh pemerintah pada tahun 80-an dengan tekstur nasi pera. Ketiga varietas ini banyak ditanam di Kabupaten Merangin dan Kabupaten Ma Jambi.

Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) pada Musim Tanam 2022, masih banyak dan diminati petani, meskipun potensi produksinya tidak sebaik Varietas Potensi Tinggi (VPT) maupun Varietas Potensi Sedang (VPS).  Varietas yang ada dan berkembang pada MT 2022 ada mencapai 22 Varietas. Varietas yng dominan   diantaranya adalah Varietas Kuning (lokal), Varietas Solok Putih dan Varietas Putih (lokal).Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini masih banyak diminati petani, sehingga persentase  lebih besar daripada Golongan varietas  Potensi Sedang (PVS) . nya.

Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini sebenarnya merupakan keturunan dari benih benih varietas unggul lainnya yang telah ditanam berulang ulang oleh petani dan telah mengalami pencampuran, namun terus dilakukan seleksi benih secara positif dan mandiri  oleh petani. Citra rasanya disukai masyarakat dan produksinya masih cukup baik, namun tidak diketahui lagi asal usulnya. Berkembang sesuai dengan selera konsumen dan telah lama  berkembang didaerah masing masing dan memungkinkan 1 jenis padi mempunyai nama berbeda beda pada daerah lain.

 

D.     Evaluasi dan Kesimpulan

     Pada  periode Musim Tanam 2021 & 2022, dan Musim Tanam  2022 penggunaan dan penyebaran varietas padi yang dominan  dan digunakan oleh petani di Provinsi  Jambi adalah Golongan Varietas Potensi Tinggi (VPT)  

     Dominannya  Golongan Varietas Potensi Tinggi yang mencapai 65 % pada MT 2021 & 2022 dan 79 % pada MT 2022, disebabkan gencarnya pemerintah yang terus menerus melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang penggunaan benih Unggul bermutu. Disamping itu timbulnya kesadaran petani terhadap penggunaan benih padi Varietas produksi tinggi.

     Pada MT 2021 & 2022 dan MT 2022 petani sudah mulai beralih dari penggunan  padi Golongan Varietas Potensi Rendah (VPR)  dan Varietas Potensi  Sedang (VPS)  ke Golongan Varietas Potensi Tinggi (VPT). Ini terlihat oleh mulai menurunnya  persentase penggunaan Golongan Varietas Potensi Sedang (VPS) dan Varietas Potensi Rendah (VPR)

     Varietas Potensi Tinggi (VPT) yang ditanam petani sebagian besar adalah, Varietas Inpara 3, Varietas  Batang Piaman, Varietas  Ciherang. Dan Varietas Mekongga.

 

E.     Rekomendasi

     Dinas / Balai Teknis terkait  agar melaksanakan sosialisasi pengenalan Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   Unggul Padi Sawah Tipe Baru ) (VUTB) secara terus menerus ke Kelompok Tani (Poktan) , sehingga pemakaian Varietas Potensi Rendah yang saat ini masih banyak berkembang dapat tergantikan  dengan Varietas  Potensi Tinggi  (VPT)

  Pendampingan kepada Kelompok Tani (Poktan) penangkar untuk memproduksi benih sebar Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   Unggul Padi Sawah Tipe Baru (VUTB) pasca diseminasi di lokasi/Desa yang pernah dilakukan diseminasi untuk varietas yang mereka sukai

     Memonitor perkembangan adopsi VUB Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   Unggul Padi Sawah Tipe Baru (VUTB) pasca diseminasi di lokasi/Desa tersebut terutama kemungkinan adanya OPT yang tidak muncul saat diseminasi

   Melibatkan para Penangkar benih yang ada di sekitar lokasi diseminasi agar mereka tertarik memproduksi benih Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   Unggul Padi Sawah Tipe Baru (VUTB)  yang hasilnya lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya.

   Dinas Pertanian yang menangani Tanaman Pangan, melalui Kelompok Tani ( Poktan) mengupayakan adanya kegiatan pemurnian terhadap benih padi Lokal yang mempunyai potensi produksi tinggi, umur relatif singkat dan  cita rasanya disukai masyarakat.

 

 

DESKRIPSI GOLONGAN VARIETAS PRODUKSI TINGGI (VPT)

Varietas

Ciherang

Mekongga

Inpara 3

Batang piaman

 

Umur tanaman

116-125 hari

116-125 hari

127 hari

100-131 hari

 

Bentuk tanaman

Tegak

Tegak

Tegak

Tegak

 

Tinggi tanaman

107-115 cm

91-116 cm

108 CM

105-117 cm

 

Daun bendera

Tegak

Tegak

Tegak

Tegak

 

Bentuk gabah

Panjang ramping

Ramping panjang

Sedang

Ramping

 

Warna gabah

Kuning bersih

Kuning bersih

Kuning

Kuning bersih

 

Kerontokan

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

 

Kerebahan

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

 

Tekstur nasi

Pulen

Pera

Pera

Pera

 

Kadar amilosa

23 %

23 %

28.6 %

28 %

 

Bobot 1000 butir

27-28 gram

27-28 gram

25,7 gram

28-30 gram

 

Rata rata hasil

5 – 7 Ton/Ha

6. Ton/Ha

4.6 Ton/Ha

6.36 Ton/Ha

 

Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit

-  Tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 2 dan 3

-  Tahan terhadap Hawar daun bakteri patotipe III & IV

 

-  Agak tahan terhadap wereng batang hama coklat biotipe 2 dan 3

-  Agak tahan thp hawar daun penyakit bakteri patotipe IV

-  Agak tahan terhadap wereng batang

-  Tahan terhadap blas 101, 123, 141,dan 373, serta Rentan hawar daun bakteri

-  Tahan terhadap penyakit blas daun dan blas leher malai 

 



DESKRIPSI GOLONGAN VARIETAS PRODUKSI SEDANG (VPS)

Varietas

Cisokan

IR 42

PB 42

Umur tanaman

110-120 hari

135-145 hari

135-145 hari

Bentuk tanaman

Tegak

Tegak

Tegak

Tinggi tanaman

90-100 cm

90 - 105 cm

90 - 105 CM

Daun bendera

Intermedite

Tegak

Tegak

Bentuk gabah

Lonjong - sedang

Ramping

Ramping

Warna gabah

Kuning bersih

Kuning bersih

Kuning bersih

Kerontokan

Sedang

Sedang

Sedang

Kerebahan

Sedang

Tahan

Tahan

Tekstur nasi

Pera

Pera

Pera

Kadar amilosa

22 %

27 %

27 %

Bobot 1000 butir

22 gram

28-30 gram

21.4 -23.3 gram

Rata rata hasil

4.5 – 5.0 Ton/Ha

5.0 Ton/Ha

4.5 - 5.5- Ton/Ha

Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit

-    Tahan wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan SumateraUtara - Peka wereng coklat biotipe 1,2,3

-    Agatahan bakteri busuk hawar daun (Xanthomonas oryzae

-  Tahan wereng coklat biotipe 1 dan 2 Rentan wereng coklat biotipe 3.

-  Tahan tdp hawar daun bakteri, virus tungro dan kerdil rumput

-  Tahan wereng coklat biotipe 1 dan 2 Rentan wereng coklat biotipe 3.

-  Tahan tdp bakteri busuk daun, virus tungro dan kerdil rumput



















 









Sumber :1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi,  Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian            ,                                      

                  Kementerian Pertanian (2010), Deskripsi Varietas Padi Unggul Padi

              2.Laporan Bulanan Inventarisasi Penyebaran Varietas  UPTD BPSPT Jambi Tahun 2021 dan  2022 

:

 

 

==== SEKIAN ====





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Inpari 50 Marem dan Harapan Pengganti Varietas Inpara 3

Inpari 50 Marem dan Harapan Pengganti Varietas Inpara 3      Oleh : Sigit Nugrahadi, SP. PBT Ahli Madya UPTD Balai Pengawasan dan Sertif...