Oleh
: Ir. Pahrudin, ME*)
PBT
Ahli Madya pada UPTD BPSPT DTPHP
Provinsi Jambi)
A. Pendahuluan
Saat ini padi masih
merupakan komoditas tanaman pangan yang paling dibutuhkan masyarakat Indonesia,
karena merupakan sumber utama makanan pokok. Selain sebagai sumber makanan
pokok masyarakat, padi juga merupakan komoditi strategis dan politis. Oleh karenanya , upaya-untuk meningkatkan
produksi padi dalam rangka memenuhi kebutuhan penduduk terus dilakukan oleh pemerintah.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penggunaan benih unggul bermutu.
Pemerintah dari
waktu ke waktu melalui lembaga – lembaga penelitian dan pengembangan pertanian
terus berupaya memproduksi varietas varietas yang mempunyai potensi produksi
tinggi, guna meningkatkan produktivitas dan produksi padi. Setiap tahun pemerintah menciptakan dan
memproduksi varietas – varietas baru yang mempunyai keunggulan dari varietas sebelumnya.
Diantara keunggulan tersebut adalah produksi yang lebih tinggi dan waktu tanamnya singkat
serta lebih tahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman.
B. Penyebaran
Varietas MT 2021 & 2022
Benih Varietas
Inpara 3 dan Ciherang disenangi oleh petani dan dan masyarakat, sehingga ditanam oleh petani
hampir diseluruh Kabupaten /Kota. Pada Musim
Tanam (MT) 2021 & 2022 ini, Inpara 3 banyak ditanam di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan
varietas ini memang cocok dikembangkan di lahan rawa lebak dan
dapat berproduksi lk.5,60 ton. Sedangkan
Varietas Ciherang, menduduki posisi terbanyak kedua, dan sudah biasa ditanam
oleh petani. Selain faktor kemudahan dalam usahatani padi , ketangguhan padi
ciherang dalam menghadapai segala musim tanam, menyebabkan varietas Ciherang sampai saat ini masih banyak
diminati petani di Provinsi Jambi. Kemudian varietas Mekongga, yang secara umum
hampir sama dengan Varietas Ciherang, hanya bedanya dari tekstur nya yang pera
dan potensi produksinya yang lebih tinggi.
Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) pada MT 2021 &
2022 hanya sekitar 3 % yang ditanam dan didominasi varietas IR 42, Cisokan dan PB 42. Varietas ini , sudah lama dilepas oleh pemerintah dan beredar di masyarakat ,
sekitar tahun 80-an dengan tekstur nasi pera. Varietas varitas ini pada MT 2021 & 2022 banyak ditanam di
Kabupaten Tebo , Kabupaten Bungo dan
Kabupaten Sarolangun.
Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) pada Musim Tanam 2021
& 2022 masih banyak dan diminati petani, meskipun potensi produksinya tidak
sebaik Varietas Potensi Tinggi (VPT).
Varietas yang berkembang pada MT 2021 & 2022 mencapai 43 Varietas.
Varietas yang dominan diantaranya
adalah Varietas lokal ( 2.179 Ha), Varietas Seni Mungin (1.156 Ha) dan Varietas
Payo (1.033 Ha). Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini tersebar di beberapa
Kabupaten dan masih banyak diminati petani, menyebabkan persentasenya
lebih besar daripada Golongan varietas
Potensi Sedang (PVS) . Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini sebenarnya
merupakan keturunan dari benih benih varietas unggul lainnya yang telah ditanam
berulang ulang oleh petani sehingga tidak diketahui lagi secara pasti asal
varietas. Citra rasanya banyak disukai masyarakat dan produksinya masih cukup
baik. Berkembang telah lama sesuai
dengan selera konsumen didaerah masing masing dan memungkinkan 1 jenis padi
mempunyai nama berbeda beda pada daerah lain. Beberapa Pemerintah daerah
Kabupaten / Kota ada yang sudah melakukan pemurnian terhadap varietas lokal
yang mempunyai potensi hasil baik dan cita rasa yaang disenangi masyarakat,
dengan tujuan agar dapat dikembangkan kebebarapa daerah lainnya dalam satu Kabupaten.
C.
Penyebaran Varietas MT 2022
Pada musim Tanam (MT) 2022, Luas penggunaan dan
pemanfaatan benih unggul Padi di Provinsi Jambi seluas 54.269 Ha. Berdasarkan
Golongan potensi produksi, terbagi atas 3 Jenis Varietas, yaitu: Varietas Potensi Tinggi (PVT) 42.661 Ha atau
79 %, Varietas Potensi Sedang (PVS) 1.179 Ha atau 2 %, dan Varietas Potensi
Rendah (PVR) 10.429 Ha atau 19 %. Pada Golongan Varietas Potensi Tinggi (PVT), varietas
yang dominan adalah : Varietas Inpara 3, Varietas Batang piaman dan Varietas
Ciherang; Pada Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) yang dominan adalah : PB
42, IR 42 dan Cisokan; dan Pada Golongan Varietas Potensi Rendah (PVR)
yang dominan adalah - Varietas Kuning (lokal), Varietas Solok Putih dan Varietas Putih (lokal).
Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) yang ditanam pada
MT 2022 hanya sebanyak 2 %, yang dominan masih seperti MT 2021 & 2022:,
yakni PB 42, IR 42 dan
Cisokan.Varietas Varietas ini ,
dilepas oleh pemerintah pada tahun 80-an
dengan tekstur nasi pera. Ketiga varietas ini banyak ditanam di Kabupaten
Merangin dan Kabupaten Ma Jambi.
Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) pada Musim Tanam
2022, masih banyak dan diminati petani, meskipun potensi produksinya tidak sebaik
Varietas Potensi Tinggi (VPT) maupun Varietas Potensi Sedang (VPS). Varietas yang ada dan berkembang pada MT 2022
ada mencapai 22 Varietas. Varietas yng dominan
diantaranya adalah Varietas Kuning (lokal), Varietas Solok Putih dan Varietas Putih (lokal).Golongan
Varietas potensi Rendah (VPR) ini masih banyak diminati petani, sehingga persentase lebih besar daripada Golongan varietas Potensi Sedang (PVS) . nya.
Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini sebenarnya
merupakan keturunan dari benih benih varietas unggul lainnya yang telah ditanam
berulang ulang oleh petani dan telah mengalami pencampuran, namun terus
dilakukan seleksi benih secara positif dan mandiri oleh petani. Citra rasanya disukai masyarakat
dan produksinya masih cukup baik, namun tidak diketahui lagi asal usulnya.
Berkembang sesuai dengan selera konsumen dan telah lama berkembang didaerah masing masing dan
memungkinkan 1 jenis padi mempunyai nama berbeda beda pada daerah lain.
D.
Evaluasi dan Kesimpulan
• Pada periode Musim Tanam 2021 & 2022,
dan Musim Tanam 2022 penggunaan dan
penyebaran varietas padi yang dominan
dan digunakan oleh petani di Provinsi
Jambi adalah Golongan
Varietas Potensi Tinggi (VPT)
• Dominannya Golongan Varietas Potensi Tinggi yang
mencapai 65 % pada MT 2021 & 2022 dan 79 % pada MT 2022, disebabkan
gencarnya pemerintah yang terus menerus melakukan sosialisasi dan penyuluhan
tentang penggunaan benih Unggul bermutu. Disamping itu timbulnya kesadaran
petani terhadap penggunaan benih padi Varietas produksi tinggi.
• Pada MT
2021 & 2022 dan MT 2022 petani sudah mulai beralih dari penggunan padi Golongan Varietas Potensi Rendah
(VPR) dan Varietas Potensi Sedang (VPS)
ke Golongan Varietas Potensi Tinggi (VPT). Ini terlihat oleh mulai
menurunnya persentase penggunaan
Golongan Varietas Potensi Sedang (VPS) dan Varietas Potensi Rendah (VPR)
• Varietas Potensi Tinggi (VPT) yang ditanam petani sebagian besar
adalah, Varietas
Inpara 3, Varietas
Batang Piaman, Varietas Ciherang. Dan Varietas Mekongga.
E. Rekomendasi
• Dinas / Balai Teknis terkait agar melaksanakan
sosialisasi pengenalan Varietas Potensi
Tinggi (Varietas Unggul Padi Sawah Tipe Baru ) (VUTB) secara
terus menerus ke
Kelompok Tani (Poktan) , sehingga pemakaian
Varietas Potensi Rendah yang saat ini masih banyak berkembang dapat
tergantikan dengan Varietas Potensi Tinggi (VPT)
• Pendampingan kepada
Kelompok Tani (Poktan) penangkar untuk memproduksi benih sebar Varietas Potensi Tinggi (Varietas
Unggul Padi Sawah Tipe Baru (VUTB) pasca diseminasi di lokasi/Desa yang
pernah dilakukan diseminasi untuk varietas yang mereka sukai
• Memonitor perkembangan adopsi VUB Varietas Potensi Tinggi (Varietas
Unggul Padi Sawah Tipe Baru (VUTB) pasca diseminasi di lokasi/Desa tersebut
terutama kemungkinan adanya OPT yang tidak muncul saat diseminasi
• Melibatkan para Penangkar benih yang ada di sekitar lokasi
diseminasi agar mereka tertarik memproduksi benih Varietas Potensi Tinggi (Varietas
Unggul Padi Sawah Tipe Baru (VUTB)
yang hasilnya lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya.
• Dinas Pertanian yang menangani Tanaman
Pangan, melalui Kelompok Tani ( Poktan) mengupayakan adanya kegiatan pemurnian
terhadap benih padi Lokal yang mempunyai potensi produksi tinggi, umur relatif
singkat dan cita rasanya disukai masyarakat.
DESKRIPSI GOLONGAN
VARIETAS PRODUKSI TINGGI (VPT) |
|||||
Varietas |
Ciherang |
Mekongga |
Inpara 3 |
Batang piaman |
|
Umur tanaman |
116-125
hari |
116-125 hari |
127 hari |
100-131 hari |
|
Bentuk tanaman |
Tegak |
Tegak |
Tegak |
Tegak |
|
Tinggi
tanaman |
107-115
cm |
91-116 cm |
108 CM |
105-117 cm |
|
Daun bendera |
Tegak |
Tegak |
Tegak |
Tegak |
|
Bentuk gabah |
Panjang ramping |
Ramping panjang |
Sedang |
Ramping |
|
Warna gabah |
Kuning
bersih |
Kuning
bersih |
Kuning |
Kuning
bersih |
|
Kerontokan |
Sedang |
Sedang |
Sedang |
Sedang |
|
Kerebahan |
Sedang |
Sedang |
Sedang |
Sedang |
|
Tekstur
nasi |
Pulen |
Pera |
Pera |
Pera |
|
Kadar amilosa |
23 % |
23 % |
28.6 % |
28 % |
|
Bobot 1000 butir |
27-28 gram |
27-28 gram |
25,7 gram |
28-30 gram |
|
Rata – rata
hasil |
5 – 7 Ton/Ha |
6. Ton/Ha |
4.6 Ton/Ha |
6.36 Ton/Ha |
|
Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit |
-
Tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 2 dan 3 - Tahan terhadap Hawar daun bakteri
patotipe III & IV
|
-
Agak tahan
terhadap wereng batang hama coklat biotipe 2 dan 3 -
Agak tahan
thp hawar daun penyakit bakteri patotipe IV |
-
Agak tahan
terhadap wereng batang -
Tahan terhadap blas 101, 123, 141,dan 373, serta Rentan hawar daun bakteri |
- Tahan terhadap penyakit blas daun dan blas leher
malai |
|
DESKRIPSI GOLONGAN
VARIETAS PRODUKSI SEDANG (VPS) |
|||
Varietas |
Cisokan |
IR 42 |
PB 42 |
Umur tanaman |
110-120 hari |
135-145
hari |
135-145 hari |
Bentuk tanaman |
Tegak |
Tegak |
Tegak |
Tinggi tanaman |
90-100 cm |
90 - 105 cm |
90 - 105 CM |
Daun bendera |
Intermedite |
Tegak |
Tegak |
Bentuk gabah |
Lonjong - sedang |
Ramping |
Ramping |
Warna gabah |
Kuning bersih |
Kuning bersih |
Kuning bersih |
Kerontokan |
Sedang |
Sedang |
Sedang |
Kerebahan |
Sedang |
Tahan |
Tahan |
Tekstur nasi |
Pera |
Pera |
Pera |
Kadar amilosa |
22 % |
27 % |
27 % |
Bobot 1000 butir |
22
gram |
28-30
gram |
21.4 -23.3 gram |
Rata – rata hasil |
4.5 – 5.0 Ton/Ha |
5.0 Ton/Ha |
4.5 - 5.5- Ton/Ha |
Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit |
-
Tahan wereng coklat
biotipe 1, 2, 3 dan SumateraUtara - Peka wereng
coklat biotipe 1,2,3 -
Agak tahan bakteri busuk hawar daun (Xanthomonas oryzae |
- Tahan wereng coklat biotipe 1 dan 2
Rentan wereng coklat biotipe 3. - Tahan tdp hawar daun bakteri, virus
tungro dan kerdil rumput |
- Tahan wereng coklat biotipe 1 dan 2
Rentan wereng coklat biotipe 3. -
Tahan tdp bakteri busuk daun, virus tungro dan kerdil
rumput |
Sumber :1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ,
Kementerian Pertanian (2010), Deskripsi Varietas Padi
Unggul Padi
2.Laporan Bulanan Inventarisasi Penyebaran Varietas UPTD BPSPT Jambi Tahun 2021 dan 2022
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar