Minggu, 15 Januari 2023

REVIEW PRODUSEN BENIH PADI TERBAIK PROVINSI JAMBI TAHUN 2022

Oleh : Sigit Nugrahadi, SP.

PBT Madya Pada UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Perbenihan Tanaman Provinsi Jambi

Pada pelaksanaan kegiatan Sertifikasi Benih Padi di Provinsi Jambi Tahun 2022 terdapat lima puluh Produsen Benih dari sebelas Kabupaten/Kota yang mengajukan permohonan Sertifikasi. Dari lima puluh Produsen benih tersebut ada yang berhasil menangkarkan benihnya mulai dari pertanaman hingga pelabelan benih, ada yang berproduksi namun tidak lulus di pengujian laboratorium dan ada pula yang tidak menghasilkan benih.

Dari data Sertifikasi Benih Padi Provinsi Jambi Tahun 2022, kita dapat melakukan review terhadap para Produsen yang mengajukan proses sertifikasi benih dan memilih yang terbaik diantaranya. Kriteria yang akan digunakan adalah antara lain :

1.    Luas areal penangkaran (Ha)

2.    Produksi calon benih (Ton)

3.    Produktifitas Produksi calon benih (Kw/Ha)

4.    Produksi benih yang lulus laboratorium (Ton)

5.    Persentase kelulusan uji laboratorium (%)

Sebelum penentuan penilaian penulis memilih tiga Produsen yang paling luas areal penangkarannya dan paling tinggi produksinya, dalam hal ini produksi hasil carry over tahun 2021 tidak dihitung. Hasilnya terpilih 3 (tiga) kelompok Tani yaitu :

1.  Kelompok Tani Karya Mukti Desa Rawa Medang Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

2.    Kelompok Tani Sepakat Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi.

3.    Kelompok Tani Sumber Rezeki Desa Bukit Sari Kecamatan Jujuhan Ilir Kabupaten Bungo.

Hasil penilaian dapat dilihat pada diagram berikut :

 

Diagram Penilaian Produsen Benih Padi Tahun 2022

Dari diagram diatas terlihat Kelompok Tani Karya Mukti mendapat empat keunggulan dari lima kriteria, yaitu luas penangkaran (81,5 Ha); produksi calon benih (266,83 Ton); Produktifitas (327,40 Kw/Ha) dan jumlah benih yang lulus uji laboratorium (137,40 Kw/Ha) sedangkan persentase kelulusan uji laboratorium (51,53%) kalah dari dua pesaingnya.

Kelompok Tani Usaha Sepakat terlihat unggul pada tingkat kelulusan uji benih di laboratorium (97,23%) berada di peringkat dua pada luas penangkaran (36,5 Ha) dan produksi lulus  pengujia laboratoium (43,8 Ha). Peringkat ketiga pada kriteria produksi calon benih (45,05 Ton) dan Produktifitas pertanaman (123,42 Kw/Ha).

Untuk Kelompok Tani Sumber Rezeki unggul pada produktifitas (184 Kw/Ha), peringkat kedua pada produksi calon benih (46 Ton) dan persentase kelulusan pengujian laboratorium (83,04%). Kemudian  peringkat ketiga pada luas penangkaran (25 Ha) dan benih yang lulus uji laboratorium (38,2 Ton).

Jika dilakukan penghitungan bobot dari kriteria yang ada, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:


No.

Produsen Benih

Luas

Produksi

Produktifitas

Lulus Uji Lab.

Persentase kelulusan Uji Lab.

Jumlah

1

KT. Karya Mukti

3

3

3

3

1

13

2

KT. Usaha Sepakat

2

1

1

2

3

9

3

KT. Sumber Rezeki

1

2

2

1

2

8





Tabel. Pembobotan nilai kriteria penilaian Produsen Benih Padi Terbaik Tahun 2022

Dari hasil penghitungan bobot maka dapat dilakukan pemeringkatan Produsen terbaik Provinsi Jambi Tahun 2022 yaitu :

1.  Kelompok Tani Karya Mukti pada peringkat Pertama,

2.  Kelompok Tani Usaha Sepakat pada peringkat Kedua dan

3.  Kelompok Tani Sumber Rezeki pada peringkat ketiga.

BIMBINGAN TEKNIS UJI DAYA BERKECAMBAH DAN UJI RADICLE EMERGENCE BERDASARKAN KEPDIRJEN 147/HK.310/C/7/2022 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGECEKAN MUTU BENIH BANTUAN PEMERINTAH

 

Derni Handayani. PBT Ahli Madya.

UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Perbenihan Tanaman

 

     

Pada tanggal 27 Juli 2022, Dirjen Tanaman Pangan mengeluarkan Salinan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 147/HK.310/C/7/2022 tentang Standar Operasional  Prosedur Pengecekan Mutu Benih Bantuan Pemerintah.  Tujuan dari dikeluarkannya Salinan Keputusan Dirjen Tanaman Pangan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengecekan mutu benih untuk mengetahui kesesuaian mutu benih bantuan pemerintah yang berasal dari luar provinsi. Khusus untuk benih kedelai pengecekan mutu dilakukan terhadap benih yanng mempunyai daya berkecambah awal < 80% dan yang masa edarnya berakhir ≤ 1 (satu) bulan.

Berkaitan dengan SK Dirjen Tanaman Pangan tersebut maka Balai Besar PPMBTPH Cimanggis mengadakan Bimbingan Teknis Uji Daya Berkecambah dan Uji Radicle Emergence. Bimbingan teknis ini bertujuan untuk menyamakan persepsi laboratorium penguji BPSB seluruh Indonesia mengenai uji daya berkecambah dan mengetahui kendala – kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Uji RE. Dengan adanya bimbingan teknis ini diharapkan laboratorium BPSB seluruh Indonesia dapat melaksanakan uji RE apabila ada permintaan pengujian dari pelanggan.

Bimbingan teknis diselenggarakan secara online pada tanggal 20 – 21 September 2022 yang diikuti laboratorium dari 33 provinsi di Indonesia.   Sebelum bimbingan teknis dilakukan secara online, analis laboratorium disarankan untuk melakukan uji coba pada pengujian daya berkecambah dan Uji RE. Komoditas yang digunakan untuk uji daya berkecambah dan Uji RE yaitu padi, jagung dan kedelai.  Pada hari pertama disampaikan materi tenntang Uji Daya berkecambah yang disampaikan oleh Nike Fitria W dan Uji RE disampaikan oleh Endang Murwantini. Selanjutnya pemaparan materi disampaikan oleh masing – masing laboratorum BPSB yang telah melaksanakan uji coba pengujian daya berkecambah dan Uji RE. Pada hari kedua dilaksanakan praktek uji daya berkecambah dan uji RE oleh Tim Balai Besar PPMBTPH.

Dari hasil uji coba pengujian daya berkecambah dan uji RE ditemukan kendala oleh laboratorium – laboratorium BPSB. Kendala yang paling utama yaitu menjaga kestabilan suhu pengujian dalam germinator (suhu 25°C ± 1°C). Kendala lainnya yaitu laboratorium harus memperhitungkan waktu pengiriman contoh benih ke laboratorium dengan pelaksanaan uji RE sehingga Uji RE dapat dilaksanakan pada hari kerja.

Dari hasil diskusi juga ditemukan permasalahan apabila terjadi perbedaan hasil uji antara laboratorium asal dengan laboratorium tujuan.  Berkaitan dengan hal ini dalam SK Direktur Jenderal Tanaman Pangan telah dijelaskan bahwa terjadinya perbedaan hasil pengujian antara UPTD asal benih dan UPTD tujuan benih, maka jika diperlukan dan disepakati, dapat dilakukan pengujian ulang menggunakan contoh benih yang sama oleh Balai Besar PPMBTPH, dan selanjutnya hasil yang digunakan adalah hasil pengujian dari Balai Besar PPMBTPH.

Balai Besar PPMBTPH diharapkan dapat mengadakan observasi/validasi mengenai suhu yang fluktuatif pada saat Uji RE (karena suhu merupakan hal yang paling penting dalam uji RE).  Selain itu perlu adanya toleransi hasil uji untuk benih – benih yang kondisi suhu pada saat pengujian diluar suhu yang dipersyaratkan.

SOSIALISASI UJI RADICLE EMERGENCE OLEH BALAI BESAR PPMBTPH DI LABORATORIUM PENGUJI BENIH UPTD BPSPT PROVINSI JAMBI

 

Derni Handayani. PBT Ahli Madya.

UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Perbenihan Tanaman Provinsi Jambi

 

     Ketersediaan benih di tingkat petani terkadang tidak mencukupi di tingkat lapang. Oleh karena itu pemerintah melaksanakan program benih bantuan pemerintah. Namun dalam pelaksanaannya ditemukan benih bantuan pemerintah yang diterima oleh petani tidak memenuhi standar mutu benih.

     Untuk mengetahui benih bantuan pemerintah tersebut memenuhi standar mutu atau tidak maka dilaksanakan pengecekan mutu benih. Pengecekan mutu benih dilakukan pada benih bantuan pemerintah yang berasal dari luar provinsi. Pengecekan mutu benih terhadap setiap kelompok benih dilakukan pada uji daya berkecambah dan analisis kemurnian.

     Direktur Jenderal Taaman Pangan pada tanggal 27 Juli 2022 telah menetapkan SK Dirjen Tanaman Pangan Nomor 147/HK.310/C/7/2022 tentang Standar Operasional Prosedur Pengecekan Mutu Benih Bantuan Pemerintah. Sesuai dengan SOP tersebut pada nomor 8 membahas mengenai Uji Daya Berkecambah tepatnya “Uji Daya Berkecambah dapat dipercepat dengan menggunakan uji RE (Radicle Emergence), sesuai permohonan pengujian laboratorium”.

     Sesuai keputusan Dirjen Tanaman tersebut maka Balai Besar PPMBTPH sebagai laboratorium acuan di Indonesia mengadakan Sosialisasi Uji RE kepada laboratorium – laboratorium BPSB se-Indonesia. Laboratorium Penguji Benih UPTD BPSPT Jambi merupakan salah satu laboratorium yang mendapatkan sosialisasi Uji RE dari Balai Besar PPMBTPH. Sosialisasi dilaksanakan secara tatap muka pada tanggal 7 dan 8 Juli 2022 oleh tim dari Balai Besar PPMBTPH yaitu Ibu Munawaroh ND dan Ibu Vine Egistiani S.


Foto 1. Pemaparan materi oleh Tim Balai Besar PPMBTPH ke personil laboratorium UPTD BPSPT

 

Pada sosialisasi ini dijelaskan tentang Surat Keputusan Dirjen  Tanaman Pangan Nomor 147/HK.310/C/7/2022 tentang Standar Operasional Prosedur Pengecekan Mutu Benih Bantuan Pemerintah khususnya mengenai Uji RE, persyaratan Uji RE, peralatan yang digunakan dalam Uji RE, pelaksanaan pengujian, pengamatan benih dan penulisan laporan Uji RE.  Salah satu persyaratan terpenting dalam pelaksanaan Uji RE yaitu suhu yang dipergunakan dalam Uji RE harus 25°C ± 1°C dan data suhu harus tercatat dengan menggunakan alat data logger. 



Foto 2. Alat pengukur suhu Uji RE


 Untuk pelaksanaan praktikum dalam Sosialisasi Uji RE, tim Balai Besar PPMBTPH telah menyiapkan contoh benih kedelai, jagung dan padi. Dalam Uji RE jumlah benih yang harus ditabur sebanyak 200 benih (2 ulangan atau 4 ulangan tergantung ukuran benih). Analis laboratorium UPTD BPSPT melaksanakan pengamatan terhadap akar tanaman dengan mengukur panjang akar yang keluar. Apabila panjang akar mencapai 0,2 mm atau lebih maka kecambah digolongkan dalam kecambah normal. Setelah didapatkan jumlah kecambah normal maka dihitung toleransi antar ulangan.

 

Foto 3. Pelaksanaan praktikum Uji RE (Radicle Emergence) benih kedelai

  Dalam pelaksanaan sosialisasi ini juga disampaikan materi tentang penggunaan alat data logger untuk mengukur suhu di dalam germinator. Dengan adanya sosialisasi diharapkan laboratorium UPTD BPSPT dapat melaksanakan Uji RE terhadap benih bantuan pemerintah pada komoditas padi, jagung dan kedelai apabila ada permintaan pengujian dari pelanggan.


SERTIFIKASI BENIH PADI PROVINSI JAMBI TAHUN 2022

 

Oleh : Sigit Nugrahadi, SP.

PBT Ahli Madya UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Perbeniha Tanaman Provinsi Jambi

 

Dalam upaya menghasilkan benih yang bermutu sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan pemerintah, maka produksi benih oleh Produsen / Penangkar harus melalui proses Sertifikasi Benih. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Perbenihan Tanaman Provinsi Jambi melaksanakan tugas dan fungsinya dalam pengawasan produksi benih melalui Proses Sertifikasi Benih.

Proses Sertifikasi benih Padi diawali dengan pengajuan permohonan oleh Produsen benih, Pemeriksaan lapangan pertanaman dan diakhiri dengan pengujian benih di laboratorium. Benih yang lulus dalam pemeriksaan pertanaman di lapangan dan pengujian di laboratorium dapat diedarkan setelah dilakukan pelabelan.

Gambar 1. Pemeriksaan Lapangan Pertanaman oleh Pengawas Benih Tanaman

Pemeriksaan lapangan oleh Pengawasn Benih Tanaman pada pertanaman dilaksanakan dalam upaya menjaga kemurnian benih padi yang akan dihasilkan nantinya. Pertanaman yang belum memenuhi syarat kemurnian disarankan untuk dilakukan pencabutan campuran varietas lain (rouging) oleh Produsen benih. Pemeriksaan juga meliputi kondisi kesehatan pertanaman dari serangan hama dan penyakit .

Setelah panen dan benih diproses oleh Produsen, Pengawas Benih Tanaman akan melaksanakan pengambilan contoh benih. Contoh benih akan dikirim ke Laboratorium Mutu Benih di UPTD BPSPT Provinsi Jambi dan akan diperiksa Kadar Air, Kemurnian dan Daya Berkecambahnya. Jika memenuhi syarat kelulusan, benih dapat diproses pelabelannya.

Proses pelabelan telah menggunakan teknologi QR code. Dengan QR code benih tidak mudah dipalsukan dan pengecekan dapat dilakukan dengan cara melakukan scan menggunakan Telepon seluler. Hasil scan akan menampilkan identitas benih secara lengkap mulai dari nama produsen, varietas, nomor induk sertifikasi, nomor lot hingga jumlah benih dalam satu lot. Penyaluran benih juga dapat deketahui karena proses scan yang dilakukan akan memerintahkan aplikasi pada server untuk mengirimkan notifikasi lokasi tempat label benih tersebut discan kepada petugas.

Gambar 2. Label Benih dengan QR Code pada kemasan Benih Padi

Provinsi Jambi untuk tahun 2022 telah melaksanakan pengawasan proses sertifikasi benih padi yang diajukan  Produsen sebanyak 222 unit dengan luas 827 Ha yang diajukan oleh 50 produsen dari sebelas kabupaten / kota. Calon benih yang dihasilkan sebanyak 1.148,33 Ton  yang lulus pengujian mutu benih laboratorium sebanyak 837,97 Ton. Jumlah benih yang dilabel sebanyak 727,33 Ton. Benih yang telah dilakukan pelabelan dapat disalurkan untuk memenuhi kebutuhan benih untuk pertanaman petani.

Benih yang dihasilkan dari proses sertifikasi Padi Tahun 2022 didominasi varietas Inpara 3, Inpari 32 HDB dan Mekongga. Varietas Inpara 3 produksi benihnya tertinggi karena minat masyarakat untuk menanam padi dengan tekstur nasi yang pera di Provinsi Jambi cukup tinggi. Terdapat pula beberapa varietas yang baru di produksi benihnya seperti Cakrabuana Agritan, Inpari 45 Dirgahayu dan Inpari 47 WBC. Diharapkan varietas baru tersebut dapat lebih berkembang terutama Cakrabuana Agritan yang mempunyai umur super genjah dan Inpari 47 WBC untuk wilayah yang endemi Wereng Batang Coklat.

 

Gambar 3. Produksi Benih per Varietas di Provinsi Jambi Tahun 2022

Hasil produksi benih oleh para Produsen di Provinsi Jambi, permintaannya masih didominasi untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pemerintah sebagai bantuan benih kepada petani. Untuk memenuhi kebutuhan pasar bebas masih minim. Upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya penggunaan benih unggul bermutu oleh petani untuk peningkatan produksi kiranya harus terus dilaksanakan. Upaya tersebut dapat melalui penyediaan benih unggul padi di kios-kios pertanian dan promosi benih unggul setiap musim tanam tiba.

Rabu, 11 Januari 2023

PENGGUNAAAN DAN PENYEBARAN VARIETAS PADI MT 2021 & 2022 dan MT 2022 DI PROVINSI JAMBI (Upaya meningkatkan produktivitas dan produksi padi )

 

Oleh : Ir. Pahrudin, ME*)

PBT Ahli Madya pada UPTD BPSPT  DTPHP Provinsi Jambi)

A.  Pendahuluan

Saat ini padi masih merupakan komoditas tanaman pangan yang paling dibutuhkan masyarakat Indonesia, karena merupakan sumber utama makanan pokok. Selain sebagai sumber makanan pokok masyarakat, padi juga merupakan komoditi strategis dan  politis. Oleh karenanya , upaya-untuk meningkatkan produksi padi dalam rangka memenuhi kebutuhan penduduk terus dilakukan oleh pemerintah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penggunaan benih unggul bermutu.

Pemerintah dari waktu ke waktu melalui lembaga – lembaga penelitian dan pengembangan pertanian terus berupaya memproduksi varietas varietas yang mempunyai potensi produksi tinggi, guna meningkatkan produktivitas dan produksi padi.  Setiap tahun pemerintah menciptakan dan memproduksi varietas – varietas baru yang mempunyai keunggulan dari varietas sebelumnya. Diantara keunggulan tersebut adalah produksi  yang lebih tinggi dan waktu tanamnya singkat serta lebih tahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman.

 

B.  Penyebaran Varietas MT 2021 & 2022

Pada musim Tanam (MT) 2021 & 2022 ( Oktober 2021 – Maret 2022), penggunaan dan pemanfaatan benih unggul Padi di Provinsi Jambi ada seluas 43.378 Ha. Berdasarkan Golongan potensi produksi, terbagi atas 3 Jenis Varietas, yaitu:  Varietas Potensi Tinggi (PVT) 28.233 Ha atau 65 %, Varietas Potensi Sedang (PVS) 1.213 Ha atau 3 %, dan Varietas Potensi Rendah (PVR) 13.932 Ha atau 32 %. Pada Golongan Varietas  Potensi Tinggi (PVT),  varietas  yang dominan adalah : Varietas Inpara 3 (8.613 Ha), Varietas Ciherang (5.476 Ha) dan Varietas Mekongga (3,470 Ha) ; Pada Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) yang dominan adalah : IR 42  (857 Ha), Cisokan (161 Ha) dan PB 42 (150 Ha) ; Pada Golongan Varietas Potensi Rendah (VPR) yang dominan adalah : Varietas lokal ( 2.179 Ha), Varietas Seni Mungin (1.156 Ha) dan Varietas Payo (1.033 Ha).




Benih Varietas  Inpara 3 dan Ciherang disenangi oleh petani dan  dan masyarakat, sehingga ditanam oleh petani hampir diseluruh Kabupaten /Kota.  Pada Musim Tanam (MT) 2021 & 2022 ini, Inpara 3 banyak ditanam  di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan varietas ini memang cocok dikembangkan di lahan rawa lebak dan dapat berproduksi lk.5,60 ton.  Sedangkan Varietas Ciherang, menduduki posisi terbanyak kedua, dan sudah biasa ditanam oleh petani. Selain faktor kemudahan dalam usahatani padi , ketangguhan padi ciherang dalam menghadapai segala musim tanam, menyebabkan varietas  Ciherang sampai saat ini masih banyak diminati petani di Provinsi Jambi. Kemudian varietas Mekongga, yang secara umum hampir sama dengan Varietas Ciherang, hanya bedanya dari tekstur nya yang pera dan potensi produksinya yang lebih tinggi.

Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) pada MT 2021 & 2022 hanya sekitar 3 % yang ditanam dan didominasi varietas  IR 42, Cisokan dan PB 42. Varietas  ini , sudah lama dilepas  oleh pemerintah dan beredar di masyarakat , sekitar tahun 80-an dengan tekstur nasi pera. Varietas varitas ini  pada MT 2021 & 2022 banyak ditanam di Kabupaten Tebo , Kabupaten Bungo  dan Kabupaten Sarolangun.

Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) pada Musim Tanam 2021 & 2022 masih banyak dan diminati petani, meskipun potensi produksinya tidak sebaik Varietas Potensi Tinggi (VPT).  Varietas yang berkembang pada MT 2021 & 2022 mencapai 43 Varietas. Varietas yang dominan   diantaranya adalah Varietas lokal ( 2.179 Ha), Varietas Seni Mungin (1.156 Ha) dan Varietas Payo (1.033 Ha). Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini tersebar di beberapa Kabupaten dan masih banyak diminati petani, menyebabkan  persentasenya  lebih besar daripada Golongan varietas  Potensi Sedang (PVS) . Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini sebenarnya merupakan keturunan dari benih benih varietas unggul lainnya yang telah ditanam berulang ulang oleh petani sehingga tidak diketahui lagi secara pasti asal varietas. Citra rasanya banyak disukai masyarakat dan produksinya masih cukup baik. Berkembang telah lama  sesuai dengan selera konsumen didaerah masing masing dan memungkinkan 1 jenis padi mempunyai nama berbeda beda pada daerah lain. Beberapa Pemerintah daerah Kabupaten / Kota ada yang sudah melakukan pemurnian terhadap varietas lokal yang mempunyai potensi hasil baik dan cita rasa yaang disenangi masyarakat, dengan tujuan agar dapat dikembangkan kebebarapa daerah lainnya dalam satu Kabupaten.

 

C.     Penyebaran Varietas MT 2022

Pada musim Tanam (MT) 2022, Luas penggunaan dan pemanfaatan benih unggul Padi di Provinsi Jambi seluas 54.269 Ha. Berdasarkan Golongan potensi produksi, terbagi atas 3 Jenis Varietas, yaitu:  Varietas Potensi Tinggi (PVT) 42.661 Ha atau 79 %, Varietas Potensi Sedang (PVS) 1.179 Ha atau 2 %, dan Varietas Potensi Rendah (PVR) 10.429 Ha atau 19 %. Pada Golongan Varietas  Potensi Tinggi (PVT),  varietas  yang dominan adalah : Varietas Inpara 3, Varietas Batang piaman dan Varietas Ciherang; Pada Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) yang dominan adalah : PB 42, IR 42 dan Cisokan;   dan  Pada Golongan Varietas Potensi Rendah (PVR) yang dominan adalah - Varietas Kuning (lokal), Varietas Solok Putih dan Varietas Putih (lokal).




Dominannya  Golongan Varietas Potensi Tinggi yang mencapai 79 % pada MT 2022, karena gencarnya pemerintah melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang penggunaan benih Unggul bermutu. Penggunaan benih  padi di Provinsi Jambi pada MT ini sebagian besar merupakan bantuan pemerintah dan didominasi oleh  varietas Inpara 3 dan  ditanam  hampir diseluruh Kabupaten /Kota.  Inpara 3 ini  cocok dikembangkan di lahan rawa lebak atau lahan sawah irigasi dan dapat berproduksi .5,60 ton.  Kemudian Varietas Potensi Tinggi lainnya yakni Varietas Batang Piaman  menduduki posisi terbanyak kedua, karena pada Varietas ini sesuai dengan preferensi konsumen, dimana Tekstur Nasi menyamai  dengan IR42, yakni pera, disamping produksi rata-ratanya  mencapai 6,36 ton/ha, tahan terhadap penyakit blas daun dan blas leher malai.

Golongan Varietas Potensi Sedang (PVS) yang ditanam pada MT 2022 hanya sebanyak 2 %, yang dominan masih seperti MT 2021 & 2022:, yakni  PB 42, IR 42 dan Cisokan.Varietas  Varietas ini , dilepas  oleh pemerintah pada tahun 80-an dengan tekstur nasi pera. Ketiga varietas ini banyak ditanam di Kabupaten Merangin dan Kabupaten Ma Jambi.

Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) pada Musim Tanam 2022, masih banyak dan diminati petani, meskipun potensi produksinya tidak sebaik Varietas Potensi Tinggi (VPT) maupun Varietas Potensi Sedang (VPS).  Varietas yang ada dan berkembang pada MT 2022 ada mencapai 22 Varietas. Varietas yng dominan   diantaranya adalah Varietas Kuning (lokal), Varietas Solok Putih dan Varietas Putih (lokal).Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini masih banyak diminati petani, sehingga persentase  lebih besar daripada Golongan varietas  Potensi Sedang (PVS) . nya.

Golongan Varietas potensi Rendah (VPR) ini sebenarnya merupakan keturunan dari benih benih varietas unggul lainnya yang telah ditanam berulang ulang oleh petani dan telah mengalami pencampuran, namun terus dilakukan seleksi benih secara positif dan mandiri  oleh petani. Citra rasanya disukai masyarakat dan produksinya masih cukup baik, namun tidak diketahui lagi asal usulnya. Berkembang sesuai dengan selera konsumen dan telah lama  berkembang didaerah masing masing dan memungkinkan 1 jenis padi mempunyai nama berbeda beda pada daerah lain.

 

D.     Evaluasi dan Kesimpulan

     Pada  periode Musim Tanam 2021 & 2022, dan Musim Tanam  2022 penggunaan dan penyebaran varietas padi yang dominan  dan digunakan oleh petani di Provinsi  Jambi adalah Golongan Varietas Potensi Tinggi (VPT)  

     Dominannya  Golongan Varietas Potensi Tinggi yang mencapai 65 % pada MT 2021 & 2022 dan 79 % pada MT 2022, disebabkan gencarnya pemerintah yang terus menerus melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang penggunaan benih Unggul bermutu. Disamping itu timbulnya kesadaran petani terhadap penggunaan benih padi Varietas produksi tinggi.

     Pada MT 2021 & 2022 dan MT 2022 petani sudah mulai beralih dari penggunan  padi Golongan Varietas Potensi Rendah (VPR)  dan Varietas Potensi  Sedang (VPS)  ke Golongan Varietas Potensi Tinggi (VPT). Ini terlihat oleh mulai menurunnya  persentase penggunaan Golongan Varietas Potensi Sedang (VPS) dan Varietas Potensi Rendah (VPR)

     Varietas Potensi Tinggi (VPT) yang ditanam petani sebagian besar adalah, Varietas Inpara 3, Varietas  Batang Piaman, Varietas  Ciherang. Dan Varietas Mekongga.

 

E.     Rekomendasi

     Dinas / Balai Teknis terkait  agar melaksanakan sosialisasi pengenalan Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   Unggul Padi Sawah Tipe Baru ) (VUTB) secara terus menerus ke Kelompok Tani (Poktan) , sehingga pemakaian Varietas Potensi Rendah yang saat ini masih banyak berkembang dapat tergantikan  dengan Varietas  Potensi Tinggi  (VPT)

  Pendampingan kepada Kelompok Tani (Poktan) penangkar untuk memproduksi benih sebar Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   Unggul Padi Sawah Tipe Baru (VUTB) pasca diseminasi di lokasi/Desa yang pernah dilakukan diseminasi untuk varietas yang mereka sukai

     Memonitor perkembangan adopsi VUB Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   Unggul Padi Sawah Tipe Baru (VUTB) pasca diseminasi di lokasi/Desa tersebut terutama kemungkinan adanya OPT yang tidak muncul saat diseminasi

   Melibatkan para Penangkar benih yang ada di sekitar lokasi diseminasi agar mereka tertarik memproduksi benih Varietas  Potensi Tinggi  (Varietas   Unggul Padi Sawah Tipe Baru (VUTB)  yang hasilnya lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya.

   Dinas Pertanian yang menangani Tanaman Pangan, melalui Kelompok Tani ( Poktan) mengupayakan adanya kegiatan pemurnian terhadap benih padi Lokal yang mempunyai potensi produksi tinggi, umur relatif singkat dan  cita rasanya disukai masyarakat.

 

 

DESKRIPSI GOLONGAN VARIETAS PRODUKSI TINGGI (VPT)

Varietas

Ciherang

Mekongga

Inpara 3

Batang piaman

 

Umur tanaman

116-125 hari

116-125 hari

127 hari

100-131 hari

 

Bentuk tanaman

Tegak

Tegak

Tegak

Tegak

 

Tinggi tanaman

107-115 cm

91-116 cm

108 CM

105-117 cm

 

Daun bendera

Tegak

Tegak

Tegak

Tegak

 

Bentuk gabah

Panjang ramping

Ramping panjang

Sedang

Ramping

 

Warna gabah

Kuning bersih

Kuning bersih

Kuning

Kuning bersih

 

Kerontokan

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

 

Kerebahan

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

 

Tekstur nasi

Pulen

Pera

Pera

Pera

 

Kadar amilosa

23 %

23 %

28.6 %

28 %

 

Bobot 1000 butir

27-28 gram

27-28 gram

25,7 gram

28-30 gram

 

Rata rata hasil

5 – 7 Ton/Ha

6. Ton/Ha

4.6 Ton/Ha

6.36 Ton/Ha

 

Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit

-  Tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 2 dan 3

-  Tahan terhadap Hawar daun bakteri patotipe III & IV

 

-  Agak tahan terhadap wereng batang hama coklat biotipe 2 dan 3

-  Agak tahan thp hawar daun penyakit bakteri patotipe IV

-  Agak tahan terhadap wereng batang

-  Tahan terhadap blas 101, 123, 141,dan 373, serta Rentan hawar daun bakteri

-  Tahan terhadap penyakit blas daun dan blas leher malai 

 



DESKRIPSI GOLONGAN VARIETAS PRODUKSI SEDANG (VPS)

Varietas

Cisokan

IR 42

PB 42

Umur tanaman

110-120 hari

135-145 hari

135-145 hari

Bentuk tanaman

Tegak

Tegak

Tegak

Tinggi tanaman

90-100 cm

90 - 105 cm

90 - 105 CM

Daun bendera

Intermedite

Tegak

Tegak

Bentuk gabah

Lonjong - sedang

Ramping

Ramping

Warna gabah

Kuning bersih

Kuning bersih

Kuning bersih

Kerontokan

Sedang

Sedang

Sedang

Kerebahan

Sedang

Tahan

Tahan

Tekstur nasi

Pera

Pera

Pera

Kadar amilosa

22 %

27 %

27 %

Bobot 1000 butir

22 gram

28-30 gram

21.4 -23.3 gram

Rata rata hasil

4.5 – 5.0 Ton/Ha

5.0 Ton/Ha

4.5 - 5.5- Ton/Ha

Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit

-    Tahan wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan SumateraUtara - Peka wereng coklat biotipe 1,2,3

-    Agatahan bakteri busuk hawar daun (Xanthomonas oryzae

-  Tahan wereng coklat biotipe 1 dan 2 Rentan wereng coklat biotipe 3.

-  Tahan tdp hawar daun bakteri, virus tungro dan kerdil rumput

-  Tahan wereng coklat biotipe 1 dan 2 Rentan wereng coklat biotipe 3.

-  Tahan tdp bakteri busuk daun, virus tungro dan kerdil rumput



















 









Sumber :1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi,  Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian            ,                                      

                  Kementerian Pertanian (2010), Deskripsi Varietas Padi Unggul Padi

              2.Laporan Bulanan Inventarisasi Penyebaran Varietas  UPTD BPSPT Jambi Tahun 2021 dan  2022 

:

 

 

==== SEKIAN ====





Inpari 50 Marem dan Harapan Pengganti Varietas Inpara 3

Inpari 50 Marem dan Harapan Pengganti Varietas Inpara 3      Oleh : Sigit Nugrahadi, SP. PBT Ahli Madya UPTD Balai Pengawasan dan Sertif...